Malang, 3 Oktober 2025 – Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan komitmen serius dalam menghadapi tantangan industri 4.0 dengan mematangkan rencana pembukaan Program Studi Sains Data. Diskusi strategis ini dilaksanakan pada Jumat, 3 Oktober 2025, yang melibatkan seluruh dosen di lingkungan Prodi Matematika UIN Malang. Pertemuan penting ini dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Matematika, Dr. Fachrur Rozi. Dalam sambutannya, Pak Rozi menekankan bahwa pengembangan prodi baru ini merupakan langkah vital untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga unggul dalam penguasaan teknologi dan analisis data yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor kerja.
Untuk memastikan rencana ini terarah dan memiliki standar mutu internasional, Prodi Matematika mengundang pakar terkemuka, Mohammad Iqbal, Ph.D. dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Pak Iqbal dalam paparannya menjelaskan bahwa Sains Data merupakan bidang ilmu yang sangat kompleks dan multidisipliner. Landasan teorinya mencakup perpaduan yang kuat antara matematika diskrit, statistik, ilmu komputer, serta kemampuan analisis dan visualisasi data yang efektif. Beliau secara khusus menyoroti bahwa di era informasi saat ini, nilai tertinggi dari seorang ilmuwan data terletak pada kemampuannya untuk mengkomunikasikan data secara jelas dan persuasif, mengubah data mentah menjadi narasi yang mendorong pengambilan keputusan strategis.
Salah satu fokus utama dalam diskusi kurikulum adalah melakukan kajian komparatif dengan standar global. Dosen Matematika UIN Malang secara intensif meninjau susunan kurikulum Sains Data dari Western Sydney University (WSU). Kerangka kurikulum WSU ini dijadikan acuan dalam merancang mata kuliah inti yang wajib diajarkan, seperti Teori Komputasi dan Pemrograman, Model Statistik Terapan, Analisis Data Skala Besar (Big Data), serta etika dan legalitas data. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum Prodi Sains Data UIN Malang nantinya akan relevan, adaptif, dan mampu bersaing dengan universitas terkemuka lainnya di dunia.
Aspek paling krusial yang didiskuikan dalam forum tersebut adalah kemitraan dengan sektor industri. Pak Iqbal dan para dosen UIN Malang sepakat bahwa tanpa kolaborasi industri, program studi Sains Data akan kehilangan relevansinya. Oleh karena itu, kurikulum yang dirancang wajib memprioritaskan mata kuliah berbasis proyek serta program magang industri. Kerjasama ini akan memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktis dalam menangani data nyata, sehingga ketika lulus, mereka telah memiliki portofolio yang kuat dan siap menjadi profesional Sains Data yang kompeten.





